Selasa, 22 Januari 2019

Celengan Rindu





Malam kian berlarut, rindu yang semakin tak dapat ku tebak. Mungkin bukan hanya malam ini saja aku seperti ini, namun malam-malam sebelumnya bak sedang menabung rindu yang selama ini hanya bisa ku pendam. Hal ini seperti mengundang khayalku untuk memikirkan hal-hal yang sepertinya tak pantas terlintas di pikiranku. “Apakah tuhan ridho jika kita bersama sampai nanti?“ pikirku. Tentang hal itu aku lebih percaya pada waktu untuk menjawabnya. Jika saja suatu saat nanti ridho tuhan tak bersama kita semoga tulisan ini menjadi bukti bahwa aku pernah menjadi sosok yang selalu merindukanmu. Ibarat kata, mencintai dan merindukanmu memang mungkin sudah menjadi tugasku sebagai seseorang yang sedang nyaman-nyamannya berada di sampingmu. Mungkin aku adalah salah satu sosok beruntung yang bisa memiliki hati orang sepertimu, meskipun ku tau kau tak sesempurna mereka yang diidamkan para wanita. Caramu mencintai, menyayangi mungkin memang beda dengan mereka tapi itulah sosokmu. Sosok yang begitu besar akan rasa takut kehilangan, sosok yang memiliki rasa yang begitu kuat untuk kau pendam, sosok yang senang mengekspresikan diri lewat hal-hal yang kau sukai. Dan lewat itu hal itu pula menjadi awal ketakutanku akankah sosokmu bisa bertahan hingga akhir nanti? Semoga “iya” adalah jawaban semesta dari doa-doaku yang selalu menyelipkan namamu. Dan entah apa yang akan terjadi nanti aku juga tak dapat menebaknya, apakah ajal atau hidup bersamamu yang lebih dulu tuhan takdirkan untukku? Jika tuhan lebih dulu menakdirkanku untuk menemuinya, maka ketahuilah salah satu mimpi besarku adalah hidup bersamamu. Jika kau menanyakan mengapa aku begitu konyol memikirkan hal tersebut? Karena batas kemampuanku hanya menyemogakan segala yang ku impikan sampai sang semesta memberikan jawaban. Percayalah begitu banyak rencana, begitu banyak keinginan, tapi jika tidak jawabnya maka tidak akan ada yang bisa menjadi takdirmu. Dan sampai hari aku begitu percaya bahwa tuhan masih menakdirkanku untuk selalu mengisi celengan rinduku untukmu. Semoga suatu saat nanti semesta mengiyakan bahwa kaulah takdirku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar